Bersahabatlah dengan alam, jika tak ingin terkena kutukannya.
Percayalah apa yang terjadi saat ini sebenarnya adalah sebuah
pengulangan yang terjadi dihidup kita. Istilah kerennya KARMA. Saat kita
menanam sesuatu itu pulalah yang kita panen. Saat kita membuat
lingkungan disekitar kita tercemar entah itu membuang sampah
disekenanya, berkendaraan dengan ugal-ugalan sehingga menimbulkan polusi
udara yang meng-abu-abu-kan udara, atau merokok di dalam angkot tanpa
mau menelan asapnya seorang diri. Tinggal menunggu waktu saja dan dampak
pencemaran yang kita buat akan kembali kepada kita dan tragisnya ikut
dirasakan oleh orang yang mungkin tidak ikut melakukan “dosa” tersebut.
Bisa diumpamakan seperti “Nila setitik rusak air susu seblanga” pebuatan
satu orang yang merasakan akibatnya juga orang disekitarnya.
Oleh
karena itu harus kita sadari bahwa Pencemaran lingkungan merupakan
masalah kita bersama, yang semakin penting untuk diselesaikan, karena
menyangkut keselamatan, kesehatan, dan kehidupan kita. Siapapun bisa
berperan serta dalam menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini,
termasuk kita. Dimulai dari lingkungan yang terkecil, diri kita sendiri,
sampai ke lingkungan yang lebih luas.
Permasalahan
pencemaran lingkungan yang harus segera kita atasi bersama diantaranya
pencemaran air tanah dan sungai, pencemaran udara perkotaan, kontaminasi
tanah oleh sampah, hujan asam, perubahan iklim global, penipisan
lapisan ozon, kontaminasi zat radioaktif, dan sebagainya. Untuk
menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan ini, tentunya kita harus
mengetahui sumber pencemar, bagaimana proses pencemaran itu terjadi, dan
bagaimana langkah penyelesaian pencemaran lingkungan itu sendiri.
Sumber Pencemar
Pencemar
datang dari berbagai sumber dan memasuki udara, air dan tanah dengan
berbagai cara. Pencemar udara terutama datang dari kendaraan bermotor,
industi, dan pembakaran sampah. Pencemar udara dapat pula berasal dari
aktivitas gunung berapi.
Pencemaran
sungai dan air tanah terutama dari kegiatan domestik, industri, dan
pertanian. Limbah cair domestik terutama berupa BOD, COD, dan zat
organik. Limbah cair industri menghasilkan BOD, COD, zat organik, dan
berbagai pencemar beracun. Limbah cair dari kegiatan pertanian terutama
berupa nitrat dan fosfat.
Proses Pencemaran
Proses
pencemaran dapat terjadi secara langsung maupun tidak langsung. Secara
langsung yaitu bahan pencemar tersebut langsung berdampak meracuni
sehingga mengganggu kesehatan manusia, hewan dan tumbuhan atau
mengganggu keseimbangan ekologis baik air, udara maupun tanah. Proses
tidak langsung, yaitu beberapa zat kimia bereaksi di udara, air maupun
tanah, sehingga menyebabkan pencemaran.
Pencemar
ada yang langsung terasa dampaknya, misalnya berupa gangguan kesehatan
langsung (penyakit akut), atau akan dirasakan setelah jangka waktu
tertentu (penyakit kronis). Sebenarnya alam memiliki kemampuan sendiri
untuk mengatasi pencemaran (self recovery), namun alam memiliki
keterbatasan. Setelah batas itu terlampaui, maka pencemar akan berada di
alam secara tetap atau terakumulasi dan kemudian berdampak pada
manusia, material, hewan, tumbuhan dan ekosistem.
Langkah Penyelesaian
Penyelesaian
masalah pencemaran terdiri dari langkah pencegahan dan pengendalian.
Langkah pencegahan pada prinsipnya mengurangi pencemar dari sumbernya
untuk mencegah dampak lingkungan yang lebih berat. Di lingkungan yang
terdekat, misalnya dengan mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan,
menggunakan kembali (reuse) dan daur ulang (recycle).
Di
bidang industri misalnya dengan mengurangi jumlah air yang dipakai,
mengurangi jumlah limbah, dan mengurangi keberadaan zat kimia PBT
(Persistent, Bioaccumulative, and Toxic), dan berangsur-angsur
menggantinya dengan Green Chemistry. Green chemistry merupakan segala
produk dan proses kimia yang mengurangi atau menghilangkan zat
berbahaya.
Tindakan
pencegahan dapat pula dilakukan dengan mengganti alat-alat rumah
tangga, atau bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan yang lebih
ramah lingkungan. Pencegahan dapat pula dilakukan dengan kegiatan
konservasi, penggunaan energi alternatif, penggunaan alat transportasi
alternatif, dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).
Langkah
pengendalian sangat penting untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan
sehat. Pengendalian dapat berupa pembuatan standar baku mutu lingkungan,
monitoring lingkungan dan penggunaan teknologi untuk mengatasi masalah
lingkungan. Untuk permasalahan global seperti perubahan iklim, penipisan
lapisan ozon, dan pemanasan global diperlukan kerjasama semua pihak
antara satu negara dengan negara lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar